berkepanjangan Gerakan penanaman pohon ini untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa banyaknya dunia perguruan tinggi yang peduli terhadap lingkungan hidup dan mencegah terjadinya banjir memalui penanaman pohon. Masyarakat juga diperbolehkan bertanya terkait dengan mitigasi banjir ini, ternyata ada masyarakat
MencegahDan Mengurangi Dampak Bencana Dengan Pendekatan Ekologis. Monday, 27 July 2020. 2,066. Penanggulangan serta pencegahan bencana tidak cukup dengan pembangunan infrastruktur fisik pengendali saja, melainkan sangat dibutuhkan pengelolaan lingkungan hidup yang tepat untuk melengkapinya. Perihal tersebut, Presiden Joko Widodo telah
Selamaseminggu dua kali para siswa yang tergabung ke dalam kelompok tersebut akan melakukan penanaman pohon. Selain itu pemeliharaan juga dilakukan untuk pohon yang sudah mulai tumbuh. Secara berkala para siswa dengan guru penanggung jawab akan memeriksa bibit pohon yang ditanam. Ada lembar monitoring yang mencatat kegiatan pada saat itu.
Penanamanpohon di sekitar lingkungan rumah dan di tepi-tepi jalan untuk memperkecil (mengurangi) pencemaran udara. Containment merupakan suatu upaya penanggulangan untuk mencegah masuknya gas-gas toksik secara langsung ke dalam udara bebas. Upaya ini dilakukan dengan cara memasang saringan atau filter pada alat buangan agar konsentrasi gas
Pohonmembantu memperindah lingkungan sekitar. 6. Menyediakan Tempat Tinggal Hewan Dengan menanam pohon, kita membantu melestarikan tempat hidup binatang seperti burung, tupai, lebah, dan ular. 7. Mencegah Banjir Pohon juga membantu penghijauan untuk mencegah banjir serta mengurangi dampak dari hujan asam. 8. Udara Tersebar Merata
Penanamanpohon pelindung di jalan bukan hanya untuk memperindah tata kota, namun berupaya dalam menanggulangi pencemaran yang terjadi. Hal ini disebabkan karena pohon dapat turut membantu menurunkan suhu udara dengan cara memanfaatkan Karbondioksida untuk bahan baku fotosintesis yang akan menghasilkan oksigen.
. Sonokembang atau Pohon Angsana yang biasa kita lihat di pinggir jalan ini memiliki nama latin Pterocarpus Indicus. Pohon yang satu ini bisa tumbuh raksasa hingga mencapai ketinggian 40 meter. Oleh karena itu banyak sekali orang yang memanfaatkan pohon ini sebagai pohon peneduh. Selain memiliki ukuran yang bisa mencapai ukuran raksasa, pohon ini ternyata juga bisa memberikan banyak manfaat bagi lingkungan. Pada kesempatan kali ini kami akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat lagi Pohon Angsana. Bagi Anda yang sudah tahu apa saja kelebihan dan manfaat dari Pohon Sonokembang atau Pohon Angsana, maka pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi mengenai tempat tempat yang cocok ditanami Pohon Angsana. Berikut adalah ulasannya 1. Taman Kota Tempat pertama yang cocok ditanami Pohon Angsana adalah taman kota. Taman kota merupakan tempat berkumpul banyak orang untuk bersantai dan mungkin saja berolahraga. Sedangkan biasanya di taman kota membutuhkan suasana yang teduh dan rindang sehingga akan banyak masyarakat yang datang ke taman kota. Baca juga Manfaat Menanam Pohon Angsana di Perkotaan Buat Anda yang sedang memiliki proyek taman kota, maka kami sarankan supaya mulai mempertimbangkan Pohon Sonokembang atau Pohon Angsana karena pohon yang satu ini memiliki banyak sekali manfaat dibandingkan pohon yang lainnya. Pertama Pohon Angsana ini bisa tumbuh sangat besar dan kokoh mencapai 40 meter. Selain itu pohon ini juga berfungsi sebagai peneduh yang baik, jadi sangat cocok untuk ditanam di taman kota. Jadi jika Anda memiliki proyek taman kota dan masih bingung ingin menanam tanaman apa maka kami sarankan supaya Anda memilih Pohon Sonokembang ini saja. 2. Hutan Kota Sumber Jika tadi taman kota, maka sekarang adalah hutan kota. Hutan kota juga merupakan salah satu tempat yang sangat cocok untuk ditanami Pohon Angsana atau Pohon Sonokembang. Kenapa? Karena di Hutan kota tentu membutuhkan pohon yang besar dan rindang juga sehingga bisa membuat hutan kota menjadi lebih rindang. Selain itu Pohon Angsana atau Pohon Sonokembang ini juga sangat cocok untuk ditanam di hutan kota karena pohon ini merupakan salah satu jenis pohon yang selain bisa menjadi peneduh yang baik juga bisa menjadi penyerap polutan yang baik sehingga sangat cocok digunakan untuk ditanam di Hutan Kota. 3. Perumahan Sumber Pohon Angsana ini juga sangat cocok ditanam di perumahan. Karena tentu saja perumahan yang baik merupakan perumahan yang asri dan rindang, sehingga bisa membuat penghuninya nyaman. Oleh karena itu jika Anda mungkin sedang memiliki proyek pembangunan perumahan baru dan bingung ingin ditanami pohon apa. Baca juga Jarang Diketahui, Ternyata Ini Manfaat Pohon Angsana Bagi Kesehatan Maka kami menyarankan supaya Anda memilih Pohon Angsana saja untuk ditanam di perumahan Anda karena pohon ini bisa menjadi peneduh yang baik sekaligus penyerap polutan yang baik. Dengan memberi pohon Angsana di perumahan Anda maka bisa membantu untuk membuat perumahan menjadi lebih asri lagi. 4. Pekarangan rumah Jika Anda memiliki pekarangan rumah yang luas atau mungkin halaman rumah yang luas namun belum ada pohonnya, maka kami sarankan supaya Anda menanam Pohon Sonokembang atau Pohon Angsana saja karena pohon yang satu ini merupakan salah satu jenis pohon besar yang memiliki bunga yang sangat cantik. Bunga dari Pohon Angsana ini berwarna kuning dan memiliki bau yang harum, sehingga bisa membuat penampilan pekarangan atau halaman rumah Anda menjadi lebih cantik dan estetik. Selain itu, pohon ini juga sangat baik untuk lingkungan rumah Anda karena bisa membantu membuat udara disekitar menjadi lebih adem. Anda bisa membeli bibit Pohon Angsana dan bisa mencoba untuk menanamnya bahkan membudidayakannya sendiri di rumah. Karena selain bermanfaat, Pohon Angsana ini juga bisa berpotensi menghasilkan keuntungan. Itu tadi informasi yang bisa kami sampaikan kepada Anda mengenai Pohon Angsana Cocok ditanam di mana saja? Semoga artikel yang kami berikan kali ini bisa berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya ya! Baca Juga Ciri Ciri Pohon Angsana Pterocarpus indicus Di Alam Liar Berapa Harga Bibit Pohon Angsana Berkualitas? Ketahuilah Beberapa Manfaat Pohon Angsana Bagi Lingkungan
Program Langit Biru merupakan salah satu upaya mengurangi pencemaran udara dari sektor transportasi yang dicanangkan sejak tahun 1996. Program ini juga berdampak pada menurunnya gangguan pernapasan pada manusia. Hal-hal yang dapat mengurangi pencemaran udara adalah Menggalakkan penanaman pohon angsana Pterocarpus indica. Pohon ini dapat menyerap polusi dari kendaraan lebih cepat. Memperkecil kandungan Pb timbal dalam bensin dan menekan rasio laju pertambahan kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin atau solar. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C.
– Menanam pohon di halaman rumah tidak hanya akan menambahkan keindahan dan kesejukan. Lebih dari itu, menanam pohon dapat memberikan manfaat yang lebih luas, baik untuk manusia maupun fungsi pohon yang sangat vital bagi makhluk hidup dan lingkungan, menjaga dan menanam pohon kembali menjadi upaya yang penting untuk menjaga kelangsungan kehidupan di Bumi. Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, berikut adalah manfaat pohon untuk kehidupan. 1. Menghasilkan oksigenPohon menghasilkan oksigen di siang hari. Oksigen adalah unsur yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan di Bumi. Baca juga Meski Bisa Jalan, 3,67 Juta Tahun Lalu Manusia Purba Pilih Berayun di Pohon Menurut penelitian Mohammad Hasroel Thayib, pakar lingkungan Universitas Indonesia, satu pohon, jika dikonversi ke rupiah, rata-rata menghasilkan oksigen senilar Rp per hari. Ini menunjukkan bahwa pohon sangat berharga bagi makhluk hidup karena menyuplai banyak sekali oksigen setiap harinya. 2. Menyerap karbon dioksida Di samping manfaat pohon yang menghasilkan oksigen, pohon juga dapat menyerap karbon dioksida serta gas-gas beracun lain.
Biologi SMA/MAKelas X Semester 2BAB IVPerubahan Lingkungan dan Dampaknya bagi Kehidupan"Pengelolaan Lingkungan"Uji Kompetensi 2A. Pilihlah jawaban yang tepat!1. Perhatikan usaha-usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan berikut! 1 Memilih sampo, sabun mandi, dan detergen yang kandungan bahan aktifnya mudah diuraikan. 2 Menjalankan Program Langit Biru PLB. 3 Memperkecil kandungan Pb timbal dalam bensin. 4 Menetralkan limbah industri dengan membuat instalasi pengolahan limbah. 5 Membuat penampungan limbah rumah tangga yang berupa tangki resapan. 6 Melakukan reboisasi di sepanjang pinggir yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran udara dan air secara berurutan yang benar adalah . . . .Penjelasana Usaha-usaha untuk mencegah pencemaran udara sebagai berikut. 1 Melakukan reboisasi atau penghijauan terutama penanaman pohon angsana sebagai penetral pencemaran udara. 2 Menjalankan program pengendalian pencemaran yang disebut Program Langit Biru PLB. 3 Membangun stasiun pemantau kualitas udara permanen dan stasiun udara bergerak. 4 Memperkecil kandungan Pb timbal dalam bensin dan menekan rasio laju pertambahan kendaraan bermotor. 5 Memotivasi masyarakat untuk aktif dalam melakukan Usaha-usaha untuk mencegah pencemaran air sebagai berikut. 1 Menetralkan limbah industri dengan membuat instalasi pengolahan limbah. 2 Membuat penampungan limbah rumah tangga yang berupa tangki resapan. 3 Memilih sampo, sabun mandi, atau detergen yang kandungan bahan aktifnya mudah Di daerah perkotaan jumlah kendaraan bermotor selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejalan dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor tersebut, konsentrasi gas buang yang berupa karbon dioksida juga mengalami peningkatan. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya berbagai permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut. Salah satu upaya untuk mengurangi kadar karbon dioksida di daerah perkotaan dapat dilakukan dengan cara . . . . a. Membuat taman-taman kota dan menggalakkan penghijauan b. Meningkatkan pajak kendaraan bermotor dan pabrik c. Menggunakan transportasi umum saat bepergian dan memindahkan pabrik ke pinggiran kota d. Membuat saringan karbon dioksida di tempat-tempat tertentu e. Melarang pemakaian kendaraan bermotor dan pendirian pabrikPenjelasanPenggunaan kendaraan bermotor menghasilkan gas buang yang dapat mencemari udara, misalnya karbon dioksida. Karbon dioksida merupakan polutan udara yang dapat mengakibatkan beberapa permasalahan lingkungan jika konsentrasi di atmosfer sangat besar. Konsentrasi karbon dioksida dapat dikurangi dengan menanam tumbuhan di sepanjang jalan. Hal ini dikarenakan karbon dioksida dapat dimanfaatkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, jika makin banyak tumbuhan maka makin tinggi pula penyerapan karbon dioksida dari udara. Untuk meningkatkan jumlah tumbuhan dapat dilakukan dengan membuat taman-taman kota dan menggalakkan penghijauan. Sementara itu, meningkatkan pajak kendaraan bermotor dan pabrik, menggunakan transportasi umum saat bepergian dan memindahkan pabrik ke pinggiran kota, membuat saringan karbon dioksida di tempat-tempat tertentu, serta melarang pemakaian kendaraan bermotor dan pendirian pabrik bukanlah langkah yang tepat dalam mengurangi kadar karbon dioksida. Meningkatkan pajak kendaraan bermotor dan pabrik merupakan tindakan yang kurang bijak karena pencemaran udara belum terminimalisasi. Menggunakan transportasi umum saat bepergian dan memindahkan pabrik ke pinggiran kota tetap menghasilkan polutan udara sehingga menyebabkan pencemaran linglongan. Membuat saringan karbon dioksida di tempat-tempat tertentu bukan tindakan yang efektif karena membutuhkan banyak blaya untuk membuat saringan tersebut. Melarang pemakaian kendaraan bermotor dan pendirian pabrik bukan tindakan yang bijak karena manusia tetap membutuhkan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi dan manusia membutuhkan lapangan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan Hutan mangrove di perairan Indonesia bermanfaat untuk mencegah terjadinya abrast. Namun, keberadaan hutan mangrove di Indonesia makin menipis. Hal tersebut terjadi karena banyaknya area butan mangrove yang beralih fungsi untuk pemenuhan kebutuhan komersial. Langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah kerusakan hutan mangrove adalah . . . . a. Menyiapkan lahan pengganti b. Menghijaukan kembali hutan mangrove c. Menghukum pelaku pengrusakan hutan d. Mangrove mengadakan lomba penulisan tentang hutan mangrove e. Membuat peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan hutan mangrovePenjelasanTindakan yang paling tepat dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya kerusakan hutan mangrove adalah segera membuat peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan hutan mangrove. Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil tindakan guna melestarikan dan melindungi hutan tersebut untuk kepentingan semua Limbah organik dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos. Dalam pembuatan kompos diperlukan mikroorganisme yang berfungsi . . . . a. Meningkatkan keasaman sampah b. Meningkatkan kebasaan sampah c. Menyuplai ketersediaan oksigen d. Menghasilkan karbon dioksida e. Membantu penguraian sampahPenjelasanPengomposan merupakan upaya pengolahan limbah dengan menggunakan prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik oleh aktivitas mikroorganime seperti bakteri dan jamur. Jadi, mikroorganisme. berfungsi untuk membantu penguraian Pasangan antara jenis limbah dan contoh limbah dalam tabel berikut yang benar adalah . . . .PenjelasanLimbah dibedakan menjadi tiga yaitu limbah organik, limbah anorganik, dan limbah B3. Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari jaringan tubuh makhluk hidup, misalnya sisa sayuran dan potongan-potongan kayu. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi, misalnya plastik bekas dan pecahan kaca. Limbah B3 adalah sisa suatu usaha/kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang dapat mencemari/ mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup atau membahayakan lingkungan hidup. kesehatan, kelangsungan hidup manusia, serta makhluk hidup lain, misalnya kaleng bekas obat nyamuk, botol bekas pembersih lantai, dan jarum suntik Pengolahan limbah dengan metode konvensional dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan biologis. Pengolahan limbah secara biologis dapat dilakukan dengan cara . . . . a. Memisahkan bahan-bahan polutan yang mengapung dengan cara penyaringan b. Mengolah limbah biodegradable meng gunakan metode lumpur aktif c. Mengubah sifat polutan yang tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan d. Memisahkan bahan polutan yang mudah mengendap dengan proses pengendapan e. Menghilangkan logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun dari bahan polutanPenjelasanPengolahan limbah dapat dilakukan dengan metode konvensional. Metode konvensional dilakukan secara fisik, kimia, dan biologis. a Pengolahan limbah secara fisikLimbah dipisahkan dari bahan-bahan polutan yang mengapung Pemisahan bahan tersebut dilakukan dengan cara penyaringan. Selanjutnya, bahan polutan yang mudah mengendap dipisahkan dengan proses pengendapan. b Pengolahan limbah secara kimiaPengolahan limbah secara kimia biasanya digunakan untuk menghilangkan logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Zat-zat tersebut dipisahkan dengan cara menambahkan bahan kimia, Tindakan ini dilakukan untuk mengubah sifat polutan yang tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan. c Pengolahan limbah secara biologisSemua limbah yang biodegradable dapat diolah secara biologis yaitu menggunakan metode lumpur aktif. Dalam metode ini pengolahan limbah dilakukan dengan cara menambahkan mikroorganisme ke dalam limbah. Mikroorganisme berfungsi menguraikan polutan dalam Salah satu cara pengolahan limbah kertas yaitu dengan membuat kertas daur ulang. Kegiatan pembuatan kertas daur ulang tersebut menunjukkan usaha . . . . a. Pemanfaatan secara langsung limbah organik b. Pemanfaatan secara langsung limbah anorganik c. Pemanfaatan secara tidak langsung limbah organik d. Pemanfaatan limbah organik dengan cara fermentasi e. Pemanfaatan secara tidak langsung limbah anorganikPenjelasanKertas merupakan salah satu contoh limbah organik. Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari jaringan makhluk hidup. Kertas terbuat dari bubur kayu. Membuat kertas daur ulang berarti usaha pemanfaatan limbah organik secara tidak langsung. Hal ini karena pembuatan kertas daur ulang memerlukan beberapa proses sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara Perhatikan beberapa kegiatan berikut! 1 Menggunakan ember bekas sebagai pot tanaman 2 Mengganti tas plastik dengan tas kain saat berbelanja. 3 Membuat tempat pensil dari botol bekas air mineral. 4 Menggunakan minyak tanah saat diperlukan, saja. 5 Menyimpan bumbu dapur menggunakan kaleng yang menerapkan langkah reuse ditunjukkan oleh angka . . . . a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 5 c. 2, 3, dan 4 d. 2,4, dan 5 e. 3, 4, dan 5PenjelasanReuse memakal ulang adalah menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi untuk keperluan lain. Pada prinsip reuse ini barang-barang yang sudah tidak terpakai tidak mengalami pengolahan, tetapi hanya dialihfungsikan untuk keperluan lain. Sebagai contoh, menggunakan ember bekas sebagai pot tanaman, membuat tempat pensil dari botol bekas air mineral, dan menyimpan bumbu dapur menggunakan kaleng roti. Sementara itu, mengganti tas plastik dengan tas kain saat berbelanja menerapkan langkah replace mengganti. Replace adalah mengganti barang sekali pakai dan barang yang tidak ramah lingkungan dengan barang yang dapat digunakan berulang kali dan dengan barang yang dapat didaur ulang. Menggunakan minyak tanah saat diperlukan saja menerapkan langkah reduce mengurangi pemakaian. Reduce artinya menggunakan barang-barang hanya saat diperlukan Vita sering mengirim surat kepada temannya yang tinggal di luar kota. Namun, akhir-akhir ini Vita mulai menggunakan e-mail surat elektronik. Dengan demikian, Vita tidak membutuhkan kertas lagi untuk menulis surat sehingga dapat menghemat penggunaan kertas. Tindakan yang dilakukan Vita disebut . . . . a. Reuse b. Reduce c. Repair d. Replace e. RecyclePenjelasanReduce adalah tindakan mengurangi pemakaian barang-barang sehingga dapat menghemat sumber daya alam. Sebagai contoh menghemat penggunaan kertas. Sementara itu, reuse adalah tindakan menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi untuk keperluan lain. Sebagai contoh, menggunakan ember bekas untuk menanam bunga. Repair adalah tindakan memperbaiki barang-barang yang rusak agar dapat dipakal kembali. Sebagai contoh, menjahit baju yang robek. Replace adalah tindakan mengganti barang sekali pakai dan barang yang tidak ramah lingkungan dengan barang yang dapat digunakan berulang kali dan dengan barang yang dapat didaur ulang. Sebagai contoh, mengganti kantong plastik dengan keranjang belanja saat berbelanja, Recycle adalah tindakan mengolah barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi oduk lain yang bermanfaat Sebagai contoh, melebur botol plastik bekas untuk diolah kembali menjadi mainan anak Saat bermain ke taman, Rina melihat banyak sampah botol bekas air minum berserakan. Oleh karena itu, Rina mengambil botol tersebut dan berinisiatif mengolah botol tersebut menjadi barang seperti berikut. Tindakan yang dilakukan Rina menunjukkan metode ramah lingkungan yang disebut . . . . a. Replace b. Recycle c. Reduce d. Repair e. ReusePenjelasanPada gambar menunjukkan bahwa Rina ingin membuat hiasan dari botol bekas air minum. Olahan botol bekas yang dibuat oleh Rina menunjukkan penerapan dari langkah reuse. Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi untuk keperluan lain. Pada prinsip rease, barang-barang yang sudah tidak terpakai tidak mengalami pengolahan, tetapi hanya dialihfungsikan untuk keperluan lain. Sementara itu, replace adalah mengganti barang sekali pakai dan barang yang tidak ramah lingkungan dengan barang yang dapat digunakan berulang kali dan dengan barang yang dapat didaur ulang. Sebagai contoh, mengganti tisu toilet dengan handuk. Recycle adalah mengolah barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi produk lain yang bermanfaat. Sebagai contoh, melebur botol plastik bekas untuk diolah menjadi mainan anak-anak, Reduce adalah menggunakan barang barang hanya saat diperlukan saja dengan tujuan mengurangi volume sampah dan menghemat sumber a alam. Sebagai contoh, mengurangi penggunaan kertas. Repair adalah memperbaiki barang-barang yang rusak agar dapat dipakai kembali. Sebagai contoh, menjahit baju yang Isilah dengan jawaban yang tepat!1. Salah satu usaha mencegah pencemaran tanah dapat dilakukan dengan mengurangi bahan pencemar dari sumbernya. Usaha tersebut dilakukan dengan menerapkan pengolahan sampah menggunakan metode ramah lingkungan yang meliputi . . . , . . . , . . . , . . . , dan . . . .Jawaban Reduce, reuse, recycle, repair, replace2. Perhatikan beberapa karakteristik limbah berikut! 1 Mengandung bahan berbahaya atau beracun. 2 Merusak kesehatan tubuh dan lingkungan. 3 Ada yang bersifat mudah meledak, pengoksidasi, atau limbah yang memiliki karakteristik tersebut adalah . . . .Jawaban Limbah B33. Pengolahan limbah yang dilakukan dengan cara menghilangkan logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun dari bahan polutan menunjukkan pengolahan limbah secara . . . .Jawaban Kimia4. Pada saat melakukan praktikum mengenai perkecambahan kacang hijau, Agung menggunakan gelas plastik bekas air mineral sebagai tempat perkecambahan. Dalam praktikum tersebut, Agung telah melakukan tindakan penanganan limbah ramah lingkungan yang disebut . . . .Jawaban Reuse5. Perhatikan beberapa kegiatan berikut! 1 Menjahit baju yang robek. 2 Mengelem sepatu yang tersebut menunjukkan pengolahan limbah dengan metode ramah lingkungan yang disebut . . . .Jawaban RepairC. Kerjakan soal-soal berikut!1. Usaha apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah? Jelaskan!JawabanUsaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah sebagai berikut. a. Mengurangi bahan pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat, misalnya dengan menerapkan prinsip SR reduce, reuse, recycle, replace, dan repair. b. Mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri terutama yang mengandung zat-zat kimia. c. Melakukan bioremediasi yaitu metode yang memanfaatkan mikroorganisme untuk membersihkan senyawa pencemar polutan dari Sampah anorganik merupakan limbah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, limbah tersebut tidak dapat membusuk. Oleh karena itu, penumpukan sampah anorganik di lingkungan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Bagaimana upaya yang tepat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran tersebut?JawabanLimbah anorganik merupakan limbah yang tidak dapat diuraikan melalui proses biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme pengural sehingga tidak dapat membusuk. Contoh limbah anorganik, yaitu plastik, logam, dan kaca. Upaya yang tepat untuk mencegah terjadinya pencemaran akibat limbah anorganik adalah melakukan daur ulang. Limbah yang akan didaur ulang tersebut harus diolaht terlebih dahulu dengan cara sanitary landfill. pembakaran, atau Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan hingga mencapai sekitar hektare. Berkurangnya luas hutan disebabkan oleh deforestasi penggundulan hutan yang dilakukan oleh manusia. Selain deforestasi, luas hutan berkurang karena faktor kebakaran hutan. Data dari Global Forest Resources Assesment menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan kedua tertinggi di dunia sebagai negara yang kehilangan hutannya. Apabila Anda bertindak sebagai pengelola hutan, bagaimana upaya Anda untuk mengembalikan fungsi hutan tersebut?JawabanDeforestasi penggundulan hutan dapat dilakukan melalui penebangan pohon secara liar dan alih fungsi lahan di hutan. Akibatnya, luas hutan makin berkurang dan keanekaragaman makhluk hidup makin menurun. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai berikut. a. Melakukan reboisasi di lahan hutan yang gundul. Reboisasi berfungsi sebagai pelestarian sumber daya alam, mengurangi pencemaran lingkungan, serta mencegah terjadinya banjir dan erosi tanah. b. Memberlakukan sistem tebang pilih. Sistem tebang pilih adalah suatu tindakan penebangan pohon secara selektif bagi pohon-pohon yang memenuhi persyaratan untuk ditebang, baik dari segi umur, ukuran, ketersediaan jenis, maupun jumlahnya. Sistem tebang pilih bertujuan untuk menjaga keanekaragaman jenis tumbuhan di hutan. c. Menerapkan sistem tebang tanam. Sistem ini sangat penting dilakukan untuk pelestarian hutan dan menjaga kesuburan tanah. Sistem ini dilakukan dengan cara menebang pohon yang kemudian diganti dengan menanam pohon yang baru pada tahan tersebut4. Bu Tutik bekerja sebagai penjual sayuran di pasar. Selama berjualan. Bu Tutik melakukan berbagal aktivitas yang menghasilkan limbah berupa sisa-sisa sayuran. Sisa-sisa sayuran hingga beberapa hari menjadi menumpuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, untuk mengurangi limbah tersebut Bu Tutik mengolahnya menjadi pupuk kompos. Menurut Anda, benarkah langkah yang dilakukan Bu Tutik tersebut? Jelaskan!JawabanLimbah yang berasal dari sisa-sisa sayuran merupakan contoh limbah organik. Untuk mengurangi pencemaran limbah organik dapat dilakukan dengan cara mengolah limbah organik menjadi kompos. Pengolahan mpos dapat dilakukan melalui kegiatan composting dengan bantuan mikroorganisme pengurai limbah. Kompos tersebut dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Dengan demikian, langkah yang dilakukan Bu Tutik tersebut sudah benar5. Pengolahan limbah dengan metode ramah lingkungan di antaranya dapat dilakukan dengan menerapkan langkah reduce dan replace. Apa yang dimaksud dengan reduce dan replace? Bagaimana perbedaan prinsip dari kedua langkah tersebut? Sebutkan masing-masing contoh dari kedua langkah tersebut dalam kehidupan! Jawabana. Reduce artinya menggunakan barang barang hanya saat diperlukan saja. Tindakan ini selain mengurangi volume sampah, juga untuk penghematan sumber daya alam. Sebagai contoh, menghemat penggunaan air, kertas, dan plastik. b. Replace adalah mengganti barang sekali pakai dan barang yang tidak ramah. lingkungan dengan barang yang dapat digunakan berulang kali dan dengan barang yang dapat didaur ulang. Sebagai contoh, menggantit dengan sapu tangan dan mengganti plastik dengan keranjang mohon maaf bila ada kesalahan jawaban maupun pertanyaan..Berilah komentar kesalahan apa yang ada dan kami akan kasih
Cukup banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat pencemaran udara, mulai dari mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, hingga menghemat energi. Selain itu, terdapat cara yang cukup mudah dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara yaitu dengan memperbanyak penanaman tumbuhan hijau. Hal ini dikarenakan tumbuhan hijau adalah contoh makhluk hidup yang dapat menyerap gas-gas pencemar udara, salah satunya adalah karbon dioksida . Gas dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis. Oleh karena itu, dengan semakin banyak menanam tumbuhan hijau, diharapkan pencemaran gas semakin menurun ditunjang dengan usaha-usaha lain untuk mengurangi pencemaran udara. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A.
Indonesia dalam periode musim penghujan setiap tahunnya, seringkali dilanda bencana longsor. Ada beberapa kejadian yang menimpa Provinsi Jawa Barat dan khususnya di Kabupaten Bogor. Salah satu lokasinya berada di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Adapun penyebab utama bencana longsor tersebut adalah dikarenakan curah hujan yang tinggi, akan tetapi tanah tidak sanggup menampung air hujan tersebut. Hasil identifikasi dengan mengambil informasi dari beberapa kalangan masyarakat disekitar lokasi maupun dari korban bencana longsor sendiri, dapat diambil kesimpulan bahwa bencana longsor memang terjadi diakibatlan oleh penebangan hutan secara liar. Sementara ini, solusi penggulangannya sedang dibuatkan Rumah Khusus Rusus dari Pemerintah untuk korban bencana longsor tersebut. Lokasinya bertepatan di depan Kantor Desa Urug seluas ± 8 hektar. Untuk menunjang program Pemerintah dalam mengantisipasi bencana longsosr selanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar peduli lingkungan dengan salah satu cara yaitu penanaman pohon kembali reboisasi. Didalam program ini akan disampaikan pemahaman akan pentingnya menjaga lingkungan dari berbagai aspek kehidupan dan salah satunya dengan penanaman pohon-pohon disekitar rumah dan lereng pemukiman. Kata Kunci lingkungan, penebangan liar, tanah longsor, penanaman pohon. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion ISSN 2747-0113 media online Vol. 1 No. 2, Februari 2021 hal. 169-176 PENATAAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN POHON UNTUK MENCEGAH TERJADINYA LONGSOR DI DESA URUG, SUKAJAYA, BOGOR Patria Adhistian1, Mairizal2, Tedi Dahniar3 1,2,3Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang Abstrak Indonesia dalam periode musim penghujan setiap tahunnya, seringkali dilanda bencana longsor. Ada beberapa kejadian yang menimpa Provinsi Jawa Barat dan khususnya di Kabupaten Bogor. Salah satu lokasinya berada di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Adapun penyebab utama bencana longsor tersebut adalah dikarenakan curah hujan yang tinggi, akan tetapi tanah tidak sanggup menampung air hujan tersebut. Hasil identifikasi dengan mengambil informasi dari beberapa kalangan masyarakat disekitar lokasi maupun dari korban bencana longsor sendiri, dapat diambil kesimpulan bahwa bencana longsor memang terjadi diakibatlan oleh penebangan hutan secara liar. Sementara ini, solusi penggulangannya sedang dibuatkan Rumah Khusus Rusus dari Pemerintah untuk korban bencana longsor tersebut. Lokasinya bertepatan di depan Kantor Desa Urug seluas ± 8 hektar. Untuk menunjang program Pemerintah dalam mengantisipasi bencana longsosr selanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar peduli lingkungan dengan salah satu cara yaitu penanaman pohon kembali reboisasi. Didalam program ini akan disampaikan pemahaman akan pentingnya menjaga lingkungan dari berbagai aspek kehidupan dan salah satunya dengan penanaman pohon-pohon disekitar rumah dan lereng pemukiman. Kata Kunci lingkungan, penebangan liar, tanah longsor, penanaman pohon. Abstract Indonesia, in the rainy season every year, is often hit by landslides. There are several incidents that have happened to West Java Province and especially in Bogor Regency. One of the locations is in Urug Village, Sukajaya District, Bogor Regency. The main cause of the landslide disaster is due to high rainfall, but the soil cannot accommodate the rainwater. The results of the identification by taking information from several communities around the location and from landslide victims themselves, it can be concluded that landslides do occur as a result of illegal logging. In the meantime, the solution for its removal is being made a Special House Rusus from the Government for victims of the landslide disaster. The location coincides in front of the Urug Village Office covering an area of ± 8 hectares. To support the Government's program in anticipating the next landslide disaster, it is necessary to conduct socialization to the community to care for the environment in one way, namely reforestation. This program will convey an understanding of the importance of protecting the environment from various aspects of life and one of them is by planting trees around houses and residential slopes. Keywords environment, illegal logging, landslides, tree planting Correspondence author Patria Adhistian, dosen01529 South Tangerang, Indonesia Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion Vol. 1 No. 2 Februari 2021 170-176 PENDAHULUAN Belakang Lingkungan yang sehat merupakan harapan/dambaan bagi setiap orang hingga saat ini. Hal tersebut akan sulit untuk diwujudkan karena masih banyak warga masyarakat yang masih kurang peduli dan tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya. Pada hakikatnya kepedulian itu sangat memerlukan sebuah proses perjalanan yang sangat panjang karena menyangkut sikap hidup, komitmen kuat, kerjasama yang solid dan bukan sekedar selogan semata. Kita dapat melihat dari sisi alam dan lingkungan hidup yang telah rusak oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pengertian lingkungan hidup dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umum serta makhluk hidup lain. Masih banyak terlihat di antaranya air tercemar, udara kotor, banjir dan longsor terjadi di setiap daerah di Indonesia. Secara aturan, pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup sudah diatur dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolaan Lingkungan Hidup. Dalam perspektif kerusakan terhadap alam dan lingkungan tersebut, diharapkan masyarakat perlu menanam pohon terutama di daerah yang rawan longsor. Penanaman pohon ini sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya dalam perbaikan lingkungan. Dalam melakukan reposisi lingkungan tersebut, maka pertama-tama diperlukan adanya pemahaman kembali oleh seluruh warga masyarakat mengenai sangat pentingnya menjaga, memelihara lingkungan yang bersih, sehat dan hijau yang meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berangkat dari itu diharapkan akan muncul suatu kesadaran kolektif sekaligus sebagai tindakan kolektif dalam membenahi dan mempertahankan lingkungan yang sudah tertata dengan baik. Sehingga dengan tingkat kesadaran tersebut, perlu dipahami bahwa lingkungan yang sehat, bersih dan hijau merupakan aset komunitas yang potensial dan merupakan sebuah katalis yang ideal. Hal ini dapat mengintegrasikan antara lingkungan dan masyarakat, dengan mempromosikan sebuah pendekatan ekologis terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia yang didasari pada kontak dengan alam. Untuk tujuan tersebut maka pengabdian masyarakat ini Kami beri judul “Penataan Lingkungan Dengan Penanaman Pohon Untuk Mencegah Terjadinya Longsor Di Desa Urug, Sukajaya, Bogor” Pustaka A. Penataan Lingkungan Permukiman merupakan sebuah Kawasan lingkungan tempat tinggal manusia. Kawasan tersebut merupakan bagian dari lingkungan alam. Kawasan permukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang baik Penataan Lingkungan Dengan Penanaman Pohon Untuk Mencegah Terjadinya Longsor Di Desa Urug, Sukajaya, Bogor 171-176 berupa kawasan perkotaan dan perdesaan. Pemukiman juga berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal dan hunian untuk melakukan kegiatan dalam mendukung kehidupannya Sadana, 2014 dan Gobel, 2019. Penataan lingkungan merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam menata kawasan tertentu, agar bermanfaat secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah. Sebuah kawasan tertentu juga akan terlihat sebagai sebuah kawasan yang bisa dikatakan baik, apabila kondisi lingkungannya ditata dan dipelihara dengan baik juga. Hal tersebut sesuai dengan peran dan fungsinya dan juga sesuai dengan peruntukan kawasan tersebut. Misalnya lingkungan di sekolah jika tertata rapih, asri, bersih dan tertib, maka dapat melahirkan suasana seperti sekolah pada umumnya. Aspek dasar yang dapat mendukung konsep penataan lingkungan hidup antara lain sebagai berikut 1.Keindahan 2.Kenyaman 3.Kerindangan 4.Kebersihan Hal-hal yang membuat kondisi penataan lingkungan mengalami kerusakan 1.Proses perencanaan tata ruang belum aspiratif dan akomodatif serta kurang melibatkan peran aktif seluruh pelaku pembangunan atau stakeholder. 2.Masih lemahnya mekanisme dan control terhadap pengendalian Check and balance pemanfaatan tata ruang. 3.Kurangnya sosialisasi mengenai tata kota/tata ruang/tata lingkungan kepada masyarakat. 4.Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga/memelihara lingkungan sekitar. 5.Efek pemanasan global sebagai dampak yang ditimbulkan oleh berbagai kegiatan pembangunan yang tidak ramah lingkungan. 6.Perubahan fungsi dan tatanan lingkungan; penurunan daya dukung lingkungan; penurunan mutu lingkungan; pengurasan dan penyusutan keanekaragaman fauna dan flora; adanya ketidakterpaduan pengelolaan sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumber daya buatan dalam pengelolaan lingkungan hidup; kurang optimalnya pemanfaatan ruang wilayah; perusakan dan pencemaran lingkungan; rendahnya peran serta masyarakat; kurang lengkap dan kurang konsistennya sistem informasi lingkungan; belum terintegrasinya ekonomi lingkungan dalam perhitungan investasi pembangunan; belum berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pengelolaan lingkungan; lemahnya penegakan hukum untuk pengelolaan lingkungan. B. Tanah Longsor Dalam periode tahun ketahun, bencana tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah semakin sering terjadi di Indonesia. Aktifitas tanah longsor merupakan salah satu kejadian alam yang terjadi di wilayah pegunungan, terutama di musim hujan. Bencana longsor beberapa kali terjadi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion Vol. 1 No. 2 Februari 2021 172-176 melanda Indonesia dalam periode musim penghujan setiap tahunnya Naryanto et. Al., 2019. Beberapa kejadian yang menimpa wilayah Provinsi Jawa Barat dan khususnya didaerah Kabupaten Bogor. Salah satu lokasinya ada di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Penyebab utama bencana longsor tersebut dikarenakan curah hujan yang tinggi, sedangkan tanah tidak sanggup menampung air hujan tersebut. Biasanya air hujan tersebut disimpan oleh akar pepohonan yang ada dudaerah perbukitan diatas hulu sungai. Dengan kondisi penebangan liar dikawasan hutan disepanjang sungai dan perbukitan, maka tanah lereng di wilayah perbukitan tergerus air dan tidak ada akar pohon yang mengikatnya dan mengakibatkan bencana longsor. Dari kejadian tersebut perlu dilakukan identifikasi beberapa penyebab lainnya yang berdampak kepada longsor tersebut. Dari hasil identifikasi dengan mengambil informasi dari beberapa kalangan masyarakat sekitar lokasi maupun dari korban bencana longsor sendiri, dapat diambil kesimpulan bahwa bencana longsosrbmemang terjadi akibat penebangan hutan secara liar. Hal lain yang terjadi juga adalah kekurangan atau tidak adanya proteksi lereng diatas bangunan rumah dan dibawah rumah, sehingga erosi tanah terjadi pada setiap musim hujan tiba. Dalam hal penggulangannya dari Pemerintah sedang dibuatkan Rumah Khusus Rusus untuk korban benca longsor tersebut bertepatan di depan Kantor Desa Urug seluas ±8 hektar. C. Konservasi Tanah Di wilayah Indonesia, sangat pentingnya konservasi tanah dan air pada satuan sistem Daerah Aliran Sungai DAS yang mulai disadari setelah terjadi banjir besar Bengawan Solo pada tahun 1966. Kesadaran atas dampak kejadian tersebut ditindak lanjuti dengan upaya penanggulangan pada skala luas melalui Proyek Penghijauan Departemen Pertanian 001 pada tahun 1969. Sistem pengelolaan DAS untuk mendukung pelaksanaan konservasi tanah tersebut, diformulasikan pada tahun 1972 melalui Proyek Upper Solo Watershed Management and Upland Development Project TA INS/72/006. Dari perjalanan waktu penyelenggaran dalam pengelolaan DAS, setiap kegiatan pengelolaan DAS dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam SDA berskala DAS berdasarkan integrase keterlibatan masyarakat, pengetahuan teknis dan struktur organisasi beserta arah kebijakkan dari kegiatan tersebut. Pendekatan dalam pengelolaan DAS menjadi relevan kembali setelah munculnya beberapa persoalan pengelolaan SDA serta dampak pengelolaan yang buruk. Sementara itu, pendekatan dalam pengelolaan DAS juga mengalami perubahan seiring dengan adanya perubahan situasi, permasalahan, kondisi dan pergeseran paradigma. Ini menguraikan cakupan, permasalahan pengelolaan SDA dan upaya yang perlu dilakukan agar semua pihak dapat mengacunya. Permasalahan DAS ini dapat dilakukan dengan cara melaksanakan penghijauan, yang dilakukan untuk mengurangi erosi tebing sungai yang disebabkan oleh adanya gerusan aliran sungai yang terjadi pada saat hujan lebat dan secara tiba-tiba. Kejadian tersebut ditambah lagi dengan rusaknya hutan dan DAS di bahagian hulu. Adapun yang dikaji dalam artikel ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan Penataan Lingkungan Dengan Penanaman Pohon Untuk Mencegah Terjadinya Longsor Di Desa Urug, Sukajaya, Bogor 173-176 terjadinya kerusakan DAS, penurunan kwalitas air, penurunan muka air suatu waduk dan danau, terjadinya bencana alam longsor, banjir dan kekeringan, sistem ekologi dan manajemen DAS, peran Agroforestry dalam menanggulangi banjir dan longsor DAS serta Teknologi pengelolaan DAS. METODE PELAKSANAAN Pemecahan Masalah Berikut kerangka pikir dalam pemecahan masalah dengan "Penataan Lingkungan dengan Penanaman Pohon untuk mencegah terjadinya Longsor di Desa Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor ". Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema di bawah ini Gambar 1 Skema PKM Pelaksanaan Dalam menjalankan program ini, ada beberapa metode pelaksanaan teknis yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut Penataan konsep Pananaman Kembali pemukiman pada Tanah Lereng Peningkatan kesadaran warga untuk penghijauan lingkunganuntuk penghijauan Langkah-langkah dan arahan Warga Desa Urug, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor Penyuluhan, diskusi dan Simulasi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion Vol. 1 No. 2 Februari 2021 174-176 1.Menjalin kerja sama dengan Kepala Desa dan perangkat Kantor Desa Urug, Kec. Sukajaya, Kab Bogor. 2.Melakukan sosialisasi melalui penyuluhan dalam penataan lingkungan dan bagaimana melakukan penanaman Kembali rebosisasi disekitar lereng yang rawan akan longsor tersebut. 3.Penyerahan bibit pohon untuk ditanamkan dan diberikan contoh dalam penanamannya serta merawat agar tanaman pohon tersebut tumbuh subur. 4.Memberikan pengetahuan cara merawat tanaman yang ditanamkan dan bagaimana cara pemeliharaannya. 5.Memberikan akses kepada masyarakat dan perangkat Desa agar bisa langsung menghubungi bagian pembibitan tanaman hortikultura di Institut Pertanian Bogor. 6.Memberikan pengetahuan agar kelestarian lingkungan akan menjadi sebuat asset dalam pengembangan pariwisata dalam konsep Desa Wisata. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis dan laporan kunjungan yang dilakukan secara teratur setelah pelaksanaan pengabdian masyarakat, dapat dilihat masih terawatnya bibit tanaman yang telah ditaman tersebut dalam usia 2 minggu. Dalam melihat pertumbuhan bibit pohon tersebut akan dilakukan pemantauan berkala, agar semua aktifitas pertumbuhan bibit pohon tersebut dapat dilihat apakah tumbuh dengan subur atau tidak. Variabel pertumbuhan yang diamati yaitu tinggi, diameter dan jumlah daun tanaman. Proses pemantauan tersebut mengacu pada tinggi tanaman yang diukur 1cm dari permukaan tanah sampai ke ujung titik pertumbuhan batang. Diameter batang diukur dengan menggunakan caliper dalam satuan mm. pengukuran diameter diukur pada titik qcm dari permukaan tanah. Jumlah daun yang dihitung adalah berdasarkan pertambahan jumlah daun majemuk yang muncul pada setiap pengamatan. Jumlah daun akan majemuk yang muncul setiap pengamatan. Jumlah daun akan dihitung apabila tangkai daun sudah mulai terlihat jelas, meskipun anak dari daunnya belum membuka secara sempurna Sukarman 2012. Untuk program Desa Wisata yang diinisasi, akan dilakukan pembahasan selanjutnya setelah rumah-rumah yang dibangun sudah ditempati oleh masyarakat korban longsor. Nantinya akan dibuatkan semacam landscape yang mengatur tanaman apa saja yang layak ditanam, mengingat karakeristik tanaman yang berbeda-beda dan luas pekarangan yang terbatas. Diharapkan program Desa Wisata ini akan terwujud dengan konsep perumahan hijau yang diantara rumahnya terdapat sebanyak 24 unit rumah adat dengan tampilan budaya arsitektural setempat. Penataan Lingkungan Dengan Penanaman Pohon Untuk Mencegah Terjadinya Longsor Di Desa Urug, Sukajaya, Bogor 175-176 Gambar 2 Halaman muka Materi Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Gambar 3 Bagian dari Materi Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Gambar 4 Bagian dari bibit pohon yang ditanam dekat lereng pemukiman Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Aphelion Vol. 1 No. 2 Februari 2021 176-176 SIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian tersebut kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LPPM dan Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang adalah sebagai berikut 1. Melakukan penyuluhan untuk melakukan penataan lingkungan yang ditumbuhi pohon-pohon hortikultura dengan menggunakan konsep penanaman kembali reboisasi. 2. Entusias masyarakat dengan program ini sangat menunjang program penghijauan pemukiman yang akan menjadi Desa Wisata. 3. Setelah melakukan Pengabdian Masyarakat diketahui bahwa faktor penyebab longsor yang terjadi adalah karena lereng pemukiman tidak didukung oleh akar-akar pohon yang kuat dan dalam. 4. Membutuhkan penyuluhan berkala agar terwujudnya konsep Desa Wisata dengan pemukiman yang hijau dan asri. Berdasarkan hasil kesimpulan didapatkan beberapa saran sebagai berikut 1. Untuk meningkatkan jumlah pohon yang ditanam, akan dilakukan pengambilan tambahan bibit pohon ke Bagian Penyemaian Bibit Tanaman Hortikultura di Institut Pertanian Bogor. 2. Diperlukan pemanatauan berkala dalam pengembangan Desa Wisata serta melihat pertumbuhan bibit pohon yang ditanam. DAFTAR PUSTAKA Fendy Faizal Gobel. 2019. Konsep Penataan Kawasan Permukiman Desa Lemito. Journal of Infrastructure & Science Engneering, Gorontalo, Vol. 2 Nomor 2; pp. 31-45 Heru Sri Naryanto, Hasmana Soewandita, Deliyanti Ganesha, Firman Prawiradisastra, dan Agus Kristijono. 2019. Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 1, Issue 2; Presiden RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Sadana, A. S. 2014. Perencanaan Kawasan Permukiman. Yogyakarta Graha Ilmu Sukarman, R. Kainde, dan 2012. Pertumbuhan Bibit Sangon Paraserianthes falcataria pada berbagai media tumbuh. Eugenia, Vol. 18 Nomor 2; pp. 215-220 ... Penataan lingkungan merupakan kegiatan menata suatu kawasan, agar berfungsi dengan baik dan optimal. Sebuah kawasan dapat dikatakan baik, apabila kondisi lingkungannya dijaga dan dipelihara dengan baik juga seperti, saluran air yang terbebas dari sampah, halaman rumah yang bersih dan nyaman, serta lingkungan yang asri dan indah Adhistian dkk, 2021. Penataan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu mengadakan gerakan penanaman pohon di kawasan tertentu dan pembagian bibit kepada masyarakat. ...Jurnal WicaraIda ErmianaAulia Patra Nirmala NirmalaSulihan SulihanPelaksanaan Kuliah Kerja Nyata KKN tidak semata-mata diadakan hanya untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada perguruan tinggi. Pelaksanaan KKN ditujukan untuk menumbuhkan kecakapan dan keterampilan Mahasiswa dalam menyelesaikan berbagai problematika yang terjadi di lingkungan masyarakat melalui beberapa program kerja yang direncanakan, salah satunya yaitu penanaman dan pembagian bibit buah gratis kepada masyarakat desa untuk membantu permasalahan cuaca yang kian memanas dan membuat penghijauan dilingkungan setempat, serta menambah pemasukan masyarakat melalui buah yang dihasilkan oleh bibit yang ditanam. Desa Kuripan Timur merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Desa Kuripan Timur memiliki luas sekitar dan terdiri dari empat dusun. Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh masyarakat desa Kuripan Timur. Metode kegiatan dilakukan dengan tiga tahapan yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penanaman dan pembagian bibit dilakukan selama 3 hari. Hasil dari kegiatan ini yaitu sebanyak bibit buah berhasil dibagikan kepada seluruh masyarakat desa Kuripan Timur dan 20 bibit juga berhasil ditanam pada bagian depan green house milik desa. Melalui kegiatan ini diharapkan permasalahan yang dialami oleh masyarakat desa mengenai udara dan cuaca yang kian memanas dapat teratasi dengan baik, serta lingkungan hidup sekitar dapat tertata dengan baik Penataan Kawasan Permukiman Desa LemitoFendy Faizal Gobel. 2019. Konsep Penataan Kawasan Permukiman Desa Lemito. Journal of Infrastructure & Science Engneering, Gorontalo, Vol. 2 Nomor 2; pp. 31-45Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa BanaranHasmana Heru Sri NaryantoDeliyanti SoewanditaFirman GaneshaPrawiradisastraAgus DanKristijonoHeru Sri Naryanto, Hasmana Soewandita, Deliyanti Ganesha, Firman Prawiradisastra, dan Agus Kristijono. 2019. Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 1, Issue 2;
penanaman pohon angsana digunakan untuk mencegah pencemaran