Surahini dinamai Al 'Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat Al 'Alaq dinamai juga dengan Iqra' atau Al Qalam. Berikut ini Bacaan Surat Al 'Alaq Lengkap Bahasa Arab, Tulisan Latin dan Artinya serta Keutamaan Surah Al-'Alaq. Iqra / Al Qalam: Jumlah ayat: 19 ayat: Juz: Juz 30 (Juz Amma) Surat Al-Kautsar Arab, Latin dan Arti Terjemahan Indonesia Surat At-Talaq Arab, Latin dan Arti Terjemahan Indonesia Surat An-Najm Arab, Latin dan Arti Terjemahan Indonesia. Baca Juga. Bacaan Gharib: Saktah, Imalah, Isymam, Tashil dan Naql; Diterjemahkandalam Bahasa Indonesia, Al Qalam berarti pena. Selengkapnya simak bacaan Surat Al Qalam lengkap Arab latin dan artinya dalam Bahasa Indonesia. Al Qalam (Pena) نٓۚ وَٱلۡقَلَمِ وَمَا Translationof the Meanings of the Noble Qur'an - Marathi translation - Translations' Index Translation of the Quran meanings into Marathi by Muhammad Shafee Ansary, pubished by Al-Ber Institution, Mumbai TerjemahSurat Al Qalam Ayat 44-47. 44. Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui, 45. dan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh. 46. māanta bini'mati rabbika bimajnụn [2] dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila. 3 وَإِ نّ َ لَكَ لَأَ جْ رًا غَيْرَ مَمْن ُو نٍ wa inna laka la`ajran gaira mamnụn [3] Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. 4 وَإِ نّ َكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظ ِي مٍ wa innaka la'alā khuluqin 'aẓīm . نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ Arab-Latin Nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụnArtinya Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, Al-Mulk 30 ✵ Al-Qalam 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-Qalam Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir penting dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penjelasan dari para ahli tafsir terkait kandungan surat Al-Qalam ayat 1, sebagiannya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-4. Nun, pembicaraan tentang huruf-huruf terpenggal telah hadir di awal Surat al-baqarah. Allah bersumpah dengan pena yang dengannya para malaikat dan manusia menulis, dan dengan apa yang mereka tulis, berupa kebaikan, manfaat dan ilmu-ilmu, kamu wahai rasul bukan orang yang lemah akal dan bodoh pendapat karena nikmat Allah berupa kenabian dan kerasulan. Sesungguhnya kamu, atas beban berat yang kamu pikul selama menyampaikan risalah, akan mendapatkan pahala yang besar yang tidak dikurangi dan tidak terputus, dan sesungguhnya kiamu wahai Rasul benar-benar memilki akhlak yang agung, yaitu akhlak-akhlak yang dikandung al-Quran. Pelaksanaan terhadap al-Quran merupakan ciri khusus Rasulullah, beliau melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Nūn. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Allah bersumpah dengan pena dan bersumpah dengan apa yang ditulis oleh manusia dengan pena mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1. Surat ini diawali dengan huruf Nun ن, dan ini adalah surat terakhir yang diawali dengan huruf-huruf muqattha’ah; dan hikmah dari penyebutan huruf-huruf ini adalah untuk menunjukkan mukjizat al-Qur’an, dan ia merupakan kitab yang tersusun dari huruf-huruf ini. Kemudian Allah bersumpah dengan pena dan apa yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. نٓ ۚ Nun Ini adalah termasuk huruf-huruf muqattha’ah, sebagaimana yang ada di permulaan banyak surat. وَالْقَلَمِdemi qalam Allah bersumpah dengan pena karena digunakan sebagai alat untuk menjelaskan, dan ini mencakup seluruh pena untuk menulis. وَمَا يَسْطُرُونَdan apa yang mereka tulis Yakni ilmu-ilmu yang ditulis manusia dengan pena.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri SuriahSurah Al-Qalam Keutamaan Surah ini termasuk di antara surah-surah Al-Qur’an yang pertama diturunkan di Mekah. Sesungguhnya surah ini diturunkan sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas “{Iqra’ bismi rabbika}, kemudian surah ini, lalu Al-Muzammil, dan selanjutnya Al-Muddatsir” 1. Nun untuk menantang orang kafir agar mendatangkan sesuatu yang serupa dengan Al-Qur’an atau sebagian darinya yang menyerupai huruf ini. Ini adalah salah satu materi dalam bahasa mereka yang mana mereka menyombongkan diri bahwa mereka adalah manusia paling fasih di dalamnya. Aku bersumpah demi pena yang mereka gunakan untuk menulis, yang digunakan manusia untuk menulis dan yang digunakan malaikat untuk menulis amal makhluk Allah. Hal itu untuk mengagungkan aktifitas menulis yang merupakan salah satu alat mendapatkan pengetahuan📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahNūn. Demi pena} Aku bersumpah demi pena yang digunakan menulis oleh para malaikat dan manusia {dan apa yang mereka tuliskan} Aku bersumpah demi apa yang mereka tulis berupa kebaikan, kemanfaatan, dan ilmuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-2. Allah bersumpah dengan pena yang merupakan kata benda umum isim jenis yang mencakup seluruh macam pena yang dipakai untuk mencatat berbagai disiplin ilmu dan dipakai untuk menulis prosa dan puisi. Pena dan perkataan apa saja yang ditulis dengan pena merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah yang besar, yang berhak untuk dijadikan obyek sumpah Allah atas terbebasnya Nabi Muhammad dari sifat gila yang dituduhkan pada beliau oleh musuh-musuh beliau. Sumpah Allah ini menafikan sifat gila yang dituduhkan itu karena nikmat dan kebaikan RabbNya, karena Dia menganugerahkan akal yang sempurna, pandangan yang arif, dan perkataan yang fasih yang merupakan hal terbaik yang ditulis pena dan dicatat oleh manusia. Dan itulah kebahagiaan di dunia.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Qalam ayat 1 Ayat ini dimulai dengan huruf Al Muqatha’ah di awal surat. Allah bersumpah dengan Qalam yang dengannya dinamakan surat ini. Al Qalam adalah Ismu Jinsi yang umum, yang mengandung atas setiap alat untuk menulis pena yang digunakan untuk menggores menulis buku. Dan Allah bersumpah dengan apa yang dikehendaki dari makhluknya. Adapun manusia maka haram bagi mereka bersumpah dengan selain Allah, sebab tidak ada yang lebih agung daripada Allah. Sumpah ini adalah bagian dari pemuliaan, pengagungan dan penghormatan bagi pena.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, alat yang digunakan untuk mencatat di Lauh Mahfuzh segala sesuatu yang terjadi sampai hari Kiamat. Ada pula yang menafsirkan qalam pena di sini dengan semua pena yang digunakan untuk mencatat ilmu. Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan pena dan apa yang mereka tulis karena hal itu termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah yang besar yang berhak Allah bersumpah dengannya untuk menunjukkan kebersihan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dari tuduhan yang dilemparkan oleh musuh-musuh Beliau seperti tuduhan gila. Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menafikan sifat gila dari Beliau karena nikmat Allah dan ihsan-Nya, yaitu dikaruniakan kepadanya akal yang sempurna, pandangan yang bagus dan kata-kata yang tepat yang paling baik untuk ditulis. Hal ini merupakan kebahagiaan untuk Beliau di dunia, selanjutnya kebahagiaan untuk Beliau di akhirat sebagaimana diterangkan di ayat selanjutnya adalah bahwa untuk Beliau pahala yang besar yang tidak akan putus, karena amal Beliau yang saleh dan akhlaknya yang sempurna. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” Baik natsr tulisan bebas maupun nazhm tulisan bersusun seperti syair.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 11-4. Akhir surah sebelumnya, berbicara tentang dua kelompok yang saling bertolak belakang. Satu dibinasakan dan satu diselamatkan. Di awal surah ini dijelaskan sifat siapa yang akan mendapat keselamatan dan siapa yang akan mendapat azab. N'n. Demi pena yang biasa digunakan untuk menulis oleh malaikat atau oleh siapa pun, dan juga demi apa yang mereka tuliskan. Dengan karunia tuhanmu yang berupa risalah dan nubuwah, engkau, wahai nabi Muhammad sekali-kali bukanlah orang gila sebagaimana yang dituduhkan oleh kaum musyrik. Dan sesungguhnya berkat perjuangan dan kesabaranmu engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Karena tuhanmu yang mendidikmu dengan akhlak Al-Qur'anMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beraneka penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan kandungan dan arti surat Al-Qalam ayat 1 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat untuk kita bersama. Bantu dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Bacaan Cukup Sering Dibaca Nikmati ratusan topik yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat Thaha, Al-Anfal, An-Nisa 146, Al-Baqarah 168, An-Nur 26, An-Nisa 29. Serta Al-Jumu’ah 10, Al-Baqarah 152, Al-Jatsiyah, Ali Imran 110, Al-Insyirah 6, Al-Ahzab 56. ThahaAl-AnfalAn-Nisa 146Al-Baqarah 168An-Nur 26An-Nisa 29Al-Jumu’ah 10Al-Baqarah 152Al-JatsiyahAli Imran 110Al-Insyirah 6Al-Ahzab 56 Pencarian apa isi pesan dalam surah luqman ayat 18, al-hujurat/4913, terjemah surah al insyirah, manfaat melakukan amal saleh berdasarkan surat an-nahl ayat 97 adalah, albaqoroh ayat 185 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Gwk7Fqs0kMj3SDSpdVmfWMJuZXoKvD6VsiP6YdZC2SFz1F9RNufIDA== بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ Nūn, wal-qalami wa mā yasṭurūna. Nūn. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, مَآ اَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ Mā anta binimati rabbika bimajnūnin. berkat karunia Tuhanmu engkau Nabi Muhammad bukanlah orang gila. وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍۚ Wa inna laka la'ajran gaira mamnūnin. Sesungguhnya bagi engkaulah pahala yang tidak putus-putus. وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ Wa innaka laalā khuluqin aẓīmin. Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung. فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُوْنَۙ Fasatubṣiru wa yubṣirūna. Kelak engkau akan melihat dan mereka orang-orang kafir pun akan melihat, بِاَيِّىكُمُ الْمَفْتُوْنُ Bi'ayyikumul-maftūnu. siapa di antara kamu yang gila? اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ Inna rabbaka huwa alamu biman ḍalla an sabīlihī, wa huwa alamu bil-muhtadīna. Sesungguhnya Tuhanmulah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya. Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk. فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِيْنَ Falā tuṭiil-mukażżibīna. Maka, janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَۚ Waddū lau tudhinu fayudhinūna. Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak. Maka, mereka bersikap lunak pula. وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙ Wa lā tuṭi kulla ḥallāfim mahīnin. Janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah lagi berkepribadian hina, هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙ Hammāzim masysyā'im binamīmin. suka mencela, berjalan kian kemari menyebarkan fitnah berita bohong, مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙ Mannāil lil-khairi mutadin aṡīmin. merintangi segala yang baik, melampaui batas dan banyak dosa, عُتُلٍّۢ بَعْدَ ذٰلِكَ زَنِيْمٍۙ Utullim bada żālika zanīmin. bertabiat kasar, dan selain itu juga terkenal kejahatannya, اَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيْنَۗ An kāna żā māliw wa banīna. karena dia kaya dan mempunyai banyak anak. اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗ Iżā tutlā alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīna. Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “Ini adalah dongengan orang-orang terdahulu.” سَنَسِمُهٗ عَلَى الْخُرْطُوْمِ Sanasimuhū alal-khurṭūmi. Kelak dia akan Kami beri tanda pada belalai hidung-nya. اِنَّا بَلَوْنٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِۚ اِذْ اَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَۙ Innā balaunāhum kamā balaunā aṣḥābal-jannahti, iż aqsamū layaṣrimunnahā muṣbiḥīna. Sesungguhnya Kami telah menguji mereka orang musyrik Makkah sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun ketika mereka bersumpah bahwa mereka pasti akan memetik hasil-nya pada pagi hari, وَلَا يَسْتَثْنُوْنَ Wa lā yastaṡnūna. tetapi mereka tidak mengecualikan dengan mengucapkan, “Insyaallah”. فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ Fa ṭāfa alaihā ṭā'ifum mir rabbika wa hum nā'imūna. Lalu, kebun itu ditimpa bencana yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. فَاَصْبَحَتْ كَالصَّرِيْمِۙ Fa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīmi. Maka, jadilah kebun itu hitam karena terbakar seperti malam yang gelap gulita. فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَۙ Fa tanādau muṣbiḥīna. Lalu, mereka saling memanggil pada pagi hari, اَنِ اغْدُوْا عَلٰى حَرْثِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰرِمِيْنَ Anigdū alā ḥarṡikum in kuntum ṣārimīna. “Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.” فَانْطَلَقُوْا وَهُمْ يَتَخَافَتُوْنَۙ Fanṭalaqū wa hum yatakhāfatūna. Mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik, اَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌۙ Allā yadkhulannahal-yauma alaikum miskīnun. “Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin yang masuk ke dalam kebunmu.” وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قٰدِرِيْنَ Wa gadau alā ḥardin qādirīna. Berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin. Mereka mengira mampu melakukan hal itu. فَلَمَّا رَاَوْهَا قَالُوْٓا اِنَّا لَضَاۤلُّوْنَۙ Falammā ra'auhā qālū innā laḍāllūna. Ketika melihat kebun itu, mereka berkata, “Sesungguhnya kita benar-benar orang sesat. بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ Bal naḥnu maḥrūmūna. Bahkan, kita tidak memperoleh apa pun.” قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ Qāla ausaṭuhum alam aqul lakum lau lā tusabbiḥūna. Seorang yang paling bijak di antara mereka berkata, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu hendaklah kamu bertasbih kepada Tuhanmu?” قَالُوْا سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ Qālū subḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīna. Mereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami. Sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.” فَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَلَاوَمُوْنَ Fa'aqbala baḍuhum alā baḍiy yatalāwamūna. Mereka saling berhadapan dengan saling mencela. قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا طٰغِيْنَ Qālū yā wailanā innā kunnā ṭāgīna. Mereka berkata, “Aduh celaka kita! Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang melampaui batas. عَسٰى رَبُّنَآ اَنْ يُّبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ اِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا رٰغِبُوْنَ Asā rabbunā ay yubdilanā khairam minhā innā ilā rabbinā rāgibūna. Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan yang lebih baik daripadanya. Sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dan kebaikan Tuhan kita.” كَذٰلِكَ الْعَذَابُۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ ࣖ Każālikal-ażābu, wa laażābul-ākhirati akbaru, lau kānū yalamūna. Seperti itulah azab di dunia. Sungguh, azab akhirat lebih besar sekiranya mereka mengetahui. اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ Inna lil-muttaqīna inda rabbihim jannātin-naīmi. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapatkan surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya. اَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَۗ Afanajalul-muslimīna kal-mujrimīna. Apakah patut Kami memperlakukan orang-orang Islam orang yang tunduk kepada Allah seperti orang-orang yang pendurhaka orang kafir? مَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَۚ Mā lakum, kaifa taḥkumūna. Mengapa kamu berbuat demikian? Bagaimana kamu mengambil putusan? اَمْ لَكُمْ كِتٰبٌ فِيْهِ تَدْرُسُوْنَۙ Am lakum kitābun fīhi tadrusūna. Atau, apakah kamu mempunyai kitab yang diturunkan Allah yang kamu pelajari? اِنَّ لَكُمْ فِيْهِ لَمَا تَخَيَّرُوْنَۚ Inna lakum fīhi lamā takhayyarūna. Sesungguhnya di dalamnya kamu dapat memilih apa saja yang kamu sukai. اَمْ لَكُمْ اَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ اِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُوْنَۚ Am lakum aimānun alainā bāligatun ilā yaumil-qiyāmahti, inna lakum lamā taḥkumūna. Atau, apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari Kiamat, yakni bahwa kamu dapat mengambil putusan sekehendakmu? سَلْهُمْ اَيُّهُمْ بِذٰلِكَ زَعِيْمٌۚ Salhum ayyuhum biżālika zaīmun. Tanyakanlah kepada mereka kaum musyrik siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap putusan yang diambil itu. اَمْ لَهُمْ شُرَكَاۤءُۚ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَ Am lahum syurakā'u, falya'tū bisyurakā'ihim in kānū ṣādiqīna. Atau, apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Kalau begitu, hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka orang-orang benar. يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَّيُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَۙ Yauma yuksyafu an sāqiw wa yudauna ilas-sujūdi falā yastaṭīūna. Ingatlah pada hari ketika betis disingkapkan yakni huru-hara di hari Kiamat dan mereka diseru untuk bersujud. Namun, mereka tidak mampu. خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗوَقَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ وَهُمْ سٰلِمُوْنَ Khāsyiatan abṣāruhum tarhaquhum żillahtun, wa qad kānū yudauna ilas-sujūdi wa hum sālimuna. Pandangan mereka tertunduk dan diliputi kehinaan. Sungguh, dahulu di dunia mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat tetapi mereka enggan. فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙ Fażarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡi sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā yalamūna. Biarkan Aku bersama orang-orang yang mendustakan perkataan ini Al-Qur’an. Kelak akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur menuju kebinasaan dari arah yang tidak mereka ketahui. وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ Wa umlī lahum, inna kaidī matīnun. Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh. اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ اَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَۚ Am tas'aluhum ajran fahum mim magramim muṡqalūna. Ataukah engkau Nabi Muhammad meminta imbalan kepada mereka sehingga mereka dibebani utang? اَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ Am indahumul-gaibu fahum yaktubūna. Ataukah mereka mengetahui yang gaib lalu mereka menuliskannya? فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِۘ اِذْ نَادٰى وَهُوَ مَكْظُوْمٌۗ Faṣbir liḥukmi rabbika wa lā takun kaṣāḥibil-ḥūti, iż nādā wa huwa makẓūmun. Oleh karena itu, bersabarlah Nabi Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu dan janganlah seperti orang yang berada dalam perut ikan Yunus ketika dia berdoa dengan hati sedih. لَوْلَآ اَنْ تَدٰرَكَهٗ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ مَذْمُوْمٌ Lau lā an tadārakahū nimatum mir rabbihī lanubiża bil-arā'i wa huwa mażmūmun. Seandainya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. فَاجْتَبٰىهُ رَبُّهٗ فَجَعَلَهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ Fajtabāhu rabbuhū fajaalahū minaṣ-ṣāliḥīna. Tuhannya lalu memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang saleh. وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ ۘ Wa iy yakādul-lażīna kafarū layuzliqūnaka bi'abṣārihim lammā samiuż żikra wa yaqūlūna innahū lamajnūnun. Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan matanya ketika mereka mendengar Al-Qur’an dan berkata, “Sesungguhnya dia Nabi Muhammad benar-benar orang gila.” وَمَا هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ ࣖ Wa mā huwa illā żikrul lil-ālamīna. Al-Qur’an itu tidak lain kecuali peringatan bagi seluruh alam. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah أَفَنَجْعَلُ ٱلْمُسْلِمِينَ كَٱلْمُجْرِمِينَ Arab-Latin A fa naj'alul-muslimīna kal-mujrimīnArtinya Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa orang kafir? Al-Qalam 34 ✵ Al-Qalam 36 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Terkait Surat Al-Qalam Ayat 35 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Didapatkan sekumpulan penjabaran dari berbagai mufassir terhadap makna surat Al-Qalam ayat 35, di antaranya seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia35-36. Apakah patut Kami menjadikan orang-orang yang tunduk dengan ketaatan kepada Allah itu sama dengan orang-orang kafir? Ada apa dengan kalian? Mengapa kalian menetapkan hukum yang zhalim ini dengan menyamakan keduanya dalam pahala?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram35. Maka apakah Kami akan menyamakan orang-orang Islam dengan orang-orang kafir dalam pemberian balasan sebagaimana yang dikira oleh orang-orang musyrik dari penduduk Makkah?📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah35. Allah mengingkari orang-orang musyrik bahwa Dia tidak akan menyamakan perhitungan dan balasan antara orang yang beriman dan berserah diri kepada-Nya dengan orang yang tidak dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah35. أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa Pemuka-pemuka kafir Quraisy berkata “jika memang yang dikatakan Muhammad itu benar, niscaya keadaan kita dan keadaan orang-orang beriman akan seperti keadaan kita semua di dunia, kita akan mendapatkan kenikmatan surga di akhirat sebagaimana mereka juga mendapatkannya.” Maka Allah mengabarkan bahwa bukanlah suatu keadilan jika antara orang yang taat dengan orang yang durhaka disamaratakan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah34-35. Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa di sisi Tuhan mereka di akhirat kelak adalah surga-surga yang dapat mereka nikmati selama-lamanya. Apakah pantas kami akan menyamakan tempat tinggal dan balasan orang-orang muslim dengan orang-orang kafir?!📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahApakah patut Kami memperlakukan orang-orang muslim seperti orang-orang yang durhakaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H34-41. Allah mengabarkan apa yang dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa yang menjaga diri dari kekufuran dan berbagai kemaksiatan, berupa berbagai macam kenikmatan dan kehidupan sentosa di dekat Allah, Dzat Yang Mahamulia. Kebijaksanaan Allah tidak menyamakan antara orang-orang yang bertakwa yang menunaikan hak-hak Rabb mereka, tunduk pada perintah-perintahNya dan yang meniti ridhaNya seperti orang-orang pendosa yang larut dalam kemaksiatan, mengkufuri ayat-ayatNya, membangkang rasul-rasulNya dan memerangi para kekasihNya. Jika ada yang mengira balasan kedua golongan tersebut sama, tentu hukum yang berlaku tidak adil. Hukumnya batil dan pandangannya tidak benar. Jika para pendosa mengira demikian, mereka sama sekali tidak memiliki sandaran. Bukan kitab yang mereka pelajari dan baca yang menyebutkan bahwa mereka adalah penghuni surga, mereka mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan pilih, mereka juga tidak memiliki janji dan sumpah sempurna di sisi Allah pada Hari Kiamat bahwa mereka akan mendapatkan apa pun yang mereka putuskan, mereka juga tidak memiliki sekutu dan teman yang membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika mereka memiliki sekutu dan teman, silahkan mereka datangkan jika mereka adalah orang-orang yang benar. Sebagaimana diketahui, semua hal itu tidak ada. Mereka tidak memiliki kitab dan janji di sisi Allah akan mendapatkan keselamatan, mereka juga tidak memiliki sekutu yang akan menolong mereka. Maka dapat diketahui bahwa klaim mereka batil belaka. Allah berfirman, “Tanyakanlah kepada mereka, Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu’.” Maksudnya, siapa yang bertanggung jawab atas klaim yang jelas-jelas batil ini. Tidak akan ada seorang pun yang mau mengakui dan bertanggung jawab.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Qalam ayat 35 35-36. Allah berkata dengan maksud pengingkaran Apakah Aku menjadikan muslim yang jujur sama dengan kafir yang musyrik ? Atau adakah kamu berbuat demikian sebagaimana orang-orang muslim, bagaimanakah kamu mengambil keputusan wahai orang-orang musyrik atas perbuatanmu yang menyimpang bengkok dan sewenang-wenang ? Dan itulah orang-orang musyrik Mekkah, mereka mengatakan Jika disana terdapat akhirat dan hari kebangkitan, maka tidaklah serta merta menjadikan Muhammad dan pengikutnya lebih baik keadaannya dibandingkan kami. Dan atas keburukan mereka, kami akan bandingkan di antara mereka dengan orang yang beriman. Inilah tipuan mereka yang tak jelas dan bujuk rayu mereka kepada kaum muslimin.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, apakah sama balasan yang disediakan Allah untuk masing-masing mereka? Tentu tidak dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 3534-35. Bagi yang durhaka maka azab yang pedih akan menjadi balasannya, sedangkan bagi yang bertakwa balasannya seperti yang diuraikan pada ayat ini. Sungguh, bagi orang-orang yang bertakwa disediakan surga yang penuh kenikmatan di sisi tuhannya. Kaum kafir merasa bahwa mereka akan memperoleh yang lebih baik dari yang dijanjikan kepada kaum muslim tersebut, maka ayat ini menyanggah anggapan tersebut. Apakah patut kami memperlakukan orang-orang lslam itu seperti orang-orang yang berdosa yaitu orang-orang kafir' tentu saja tidak mungkin keduanya dipersamakan. 36-38 kecaman atas anggapan kaum musyrik itu masih dilanjutkan dalam ayat ini. Mengapa kamu berbuat demikian, mempersamakan antara kaum muslim dengan orang kafir' bagaimana kamu mengambil keputusan yang tidak adil itu' logika apa yang kamu gunakan' kalau kamu tidak memiliki dalil aqli yang dapat diterima akal sehat, atau apakah kamu mempunyai kitab yang diturunkan Allah yang kamu pelajari, sehingga menemukan ketentuan bahwa sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya'.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah bermacam penjabaran dari beragam mufassir mengenai makna dan arti surat Al-Qalam ayat 35 arab-latin dan artinya, moga-moga berfaidah bagi ummat. Dukunglah dakwah kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Tersering Dilihat Kaji banyak materi yang tersering dilihat, seperti surat/ayat Thaha, An-Nisa 146, An-Nur 26, Al-Baqarah 168, Al-Baqarah 152, Al-Jumu’ah 10. Ada pula Al-Anfal, Al-Ahzab 56, An-Nisa 29, Ali Imran 110, Al-Insyirah 6, Al-Jatsiyah. ThahaAn-Nisa 146An-Nur 26Al-Baqarah 168Al-Baqarah 152Al-Jumu’ah 10Al-AnfalAl-Ahzab 56An-Nisa 29Ali Imran 110Al-Insyirah 6Al-Jatsiyah Pencarian surat an naba 1-15, arti dari innalillahi, yaumul taghabun adalah, surah 101, fasobrun jamil artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID m3c7VHg5lZlyHCnUV8-XDVV7F2TycT8z_dn4LgVW6nUUaz5vh38Qkw==

latin surat al qalam